menemukan Tuhan di alam semesta

menemukan Tuhan di alam semesta

المقاس
السعر :

Read more

Siapa  saja  yang  mempunyai  akal  akan  mampu  membuktikan  —hanya  dengan  adanya  benda-benda  yang  dapat  diinderanya—  bahwa  di  balik  benda-benda  itu  pasti  terdapat  Pencipta  yang  telah  menciptakannya.  Fakta menunjukkan bahwa semua benda itu bersifat serba  kurang,  sangat  lemah,  dan  saling  membutuhkan.  Hal  ini  menggambarkan segala sesuatu yang ada hanyalah makhluk.  Jadi untuk membuktikan adanya Al-Khaliq Yang  Maha  Pengatur,  sebenarnya  cukup  hanya  dengan  mengarahkan  perhatian manusia terhadap benda-benda yang ada di alam  semesta, fenomena hidup, dan diri manusia sendiri. Dengan  mengamati salah satu planet yang ada di alam semesta, atau  dengan merenungi fenomena hidup, atau meneliti salah satu  bagian dari diri manusia, akan kita dapati bukti nyata dan  meyakinkan akan adanya Allah SWT.  Karena  itu,  dalam  Al-Quran  terdapat  ajakan  untuk  mengalihkan perhatian manusia terhadap benda-benda yang  ada, seraya mengajaknya turut mengamati dan memfokuskan  perhatian terhadap benda-benda tersebut dan segala sesuatu  yang ada di sekelilingnya, atau yang berhubungan dengannya,  agar  dapat  membuktikan  adanya  Allah  SWT.  Dengan  mengamati benda-benda tersebut, bagaimana satu dengan  yang  lain  saling  membutuhkan,  akan  memberikan  suatu  pemahaman yang meyakinkan dan pasti, akan adanya Allah  Yang Maha Pencipta lagi Maha Pengatur. Al-Quran telah  membeberkan ratusan ayat berkenaan dengan hal ini, antara  lain firman-firman Allah SWT:

“Sesungguhnya  dalam  penciptaan  langit  dan  bumi,  dan  silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang yang berakal” (TQS. Ali ‘Imran [3]: 190)

“(Dan)  Di  antara tanda-tanda  kekuasaan-Nya  adalah diciptakan-Nya langit dan bumi serta berlain-lainannya bahasa dan warna kulitmu” (TQS. Ar-Rum [30]: 22)

“Apakah  mereka  tidak  memperhatikan  unta,  bagaimana  ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gununggunung,  bagaimana  ia  ditegakkan?  Dan  bumi,  bagaimana  ia dihamparkan?” (TQS. Al-Ghasyiyah [88]: 17-20).

“Hendaklah manusia memperhatikan dari apa ia diciptakan? Dia diciptakan dari air memancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dengan tulang dada perempuan” (TQS. At-Thariq [86]: 5-7).

“Sesungguhnyadalam penciptaan langit dan bumi. Silih bergantinya  malam dan siang. Berlayarnya bahtera di laut yang membawa apa  yang berguna bagi manusia. Dan apa yang Allah turunkan dari  langit berupa air, lalu dengan air itu Ia hidupkan bumi sesudah  matinya (kering). Dan Ia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan. Dan pengisaran air dan awan yang dikendalikan antara langit dan  bumi. Sesungguhnya (semua itu) terdapat tanda-tanda (Keesaan  dan Kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (TQS.  Al-Baqarah [2]: 164).

Banyak  lagi  ayat  serupa  lainnya,  yang  mengajak manusia untuk memperhatikan benda-benda alam dengan seksama, dan melihat apa yang ada di sekelilingnya maupun yang berhubungan dengan keberadaan dirinya. Ajakan itu untuk dijadikan petunjuk akan adanya Pencipta yang Maha Pengatur, sehingga imannya kepada Allah SWT menjadi iman yang mantap, yang berakar pada akal dan bukti yang nyata.

0 أراء العملاء

إتصل بنا

Name

Email *

Message *